Cerita Panas | Polwan Yang Manis Dan Sexy
Lendircafe02 - Cerita Dewasa Polwan yang Manis, cerita ini berlangsung sekitar 2001 an, saat saya masih kuliah bersetara dengan cari kerja sampingan untuk biaya kuliah. Kebetulan adanya temen ibuku yang memiliki warnet di kota ini, jadi saya kerja nungguin warnet. Shift jaga kebiasaannya malam, mulai pukul 7 sampe pukul 12 malam. tetapi kadang-kadang gentian setara teman-teman yang lain, bergantung pada waktu lah. Cerita sex teranyar serta terlengkap cuma adanya di
Cerita Dewasa Saat itu saya jaga warnet malem sendirian, harusnya sih berdua, tetapi biasa lah adanya aja alesan buat ngilang. Yang heran, tumben warnet sepi banget (padahal tahun2 segitu saat orang jarang memiliki modem sendiri, warnet ndak pernah sepi lho).
Jadinya saya santai-santai bersetara dengan browsing materi kuliah, bersetara dengan slonjor-slonjor serta nyamil kacang Sekitar pukul 9 adanya suara motor berhenti diluar. Hah, akhirnya adanya pengunjung juga. Pintu setelah itu dibuka, Nampak cewek masuk, bodynya tinggi, wajahnya imut sih, rambut potong pendek serta pake jaket serta celana panjang
“Mau nge-net adanya mas?” tanyanya “Oh, silahkan mbak…, kosong kok. Bebas milih mana saja”. Jawabku ramah bersetara dengan menatap wajah imut tersebut “Makasih mas, aku dipojok situ aja” dia lantas menuju bilik yang pojok, terus nglepas sepatu serta duduk (bilik warnetnya lesehan semua).
Saya lihat sepatunya sepatu kulit, kayak-kayaknya bukan cewek biasa nih. sehabis duduk, dia membuka jaket, nyatanya dibalik jaketnya dia memakai seragam polisi, pangkatnya Segitiga Kuning satu biji, ohh Sersan Dua pangkatnya. Ohh,. seorang polwan yang manis pikirku “Mas, username ama passwordnya apaan nih??” tanyanya, bersetara dengan menoleh ke aku “Ehh,. ohh,. bebas kok mbak, langsung aja” kataku jadi sedikit gagap gara-gara terpana plus kaget “Okey mas, makasih”
“Gak papa,. kalo mas sendiri?” Lhahh, dia balas nanya
“Belum mbak, pacar aja gak adanya. Nanti-nanti lah”
“Ohh, padahal penampilan mendukung lhoh” dia menjawab bersetara dengan tersenyum lagi. Matek aku… panas dingin langsung. terlebih jika tangannya bersetara dengan menyenggol bahuku… beuhhh “Ahh, mbak dapat aja. Ehh,. suami mbak terlampau juga ya. Mbak yang secantik ini di khianati…” agak nggombal dikit jawabanku.
“Hahaha…, cantik gimana? Biasa aja ah” bersetara dengan tangannya disenggolkan ke bahuku lagi. “Tapi, hatiku sedih sekali, makanya terkadang kalo pulang kerja saya ndak langsung kerumah. tetapi jalan kemana dulu gitu”
“Lho, cantik betul lho mbak, manis tinggi langsing lagi…” entah darimana kata-kata ini kudapat, dia terlihat agak tersipu-sipu. Senyumnya semakin mengembang “Ehmm,. makasih ya. Eh,. ngliat situs-situs yang kayak tadi dimana ya?” tanyanya agak malu-malu.
Ehhh,. yang mana ya mbak?” jawabku pura-pura bego
“Yang tadi itu lho, yang dikomputernya mas” “Ohh,. ehh gak papa ya mbak? Ini saya carikan alamatnya” saya mulai mengetik alamat, serta timbul gambar-gambar orang lagi bercinta berat. saya lihat matanya melihat monitor penuh hasrat. “ini tinggal di klik link-link yang adanya. Banyak kok nantinya” bersetara dengan saya beranjak pergi, mau kembali ke tempat operator
“Ehh, kemana mas? Temenin saya dong, siapa tau nanti adanya kesusahan lagi”. bersetara dengan tangannya meraih tanganku serta menarikku buat duduk lagi. “Disini aja ya”. serta saya mengangguk pelan Kami berdua mulai browsing situs-situs xxx, serta saya merasa duduk semakin merapat. Mata Dewi tidak lepas dari monitor, nafasnya terdengar agak memburu (aku juga demikian sihh hehehehe…). berasa tubuhku mulai bersentuhan dengannya, hangat dehh.
Tangannya ditumpangkan kepahaku, bikin konty ku meluap meronta-ronta (waktu itu saya masih betul-betul perjaka… bayangkeunn), diusap-usap pahaku. saya beranikan memeluk pinggangnya yang ramping serta saya rapatkan badannya ke tubuhku.
“Mas, udah pernah kayak yang dikomputer ini ndak?” tanyanya pelan, agak berbisik. Wajahnya betul-betul rapat dengan wajahku, membuat saya gelagepan “Belum mbak, pacar aja gak punya, ciuman juga belum pernah…” jawabku jujur “Ehmmm…, kalau gitu…” di berdiri setelah itu berjalan kepintu depan. Pintu dikunci oleh dia, setelah itu tulisan closed dibalik. lantas dia kembali ke tempatku duduk, kembali memeluk saya yang telah betul-betul panas dingin.
Baca Juga : Cerita Panas | Tanteku Yang Luar Bohay Nya
“Mau nggak kayak gitu??” setengah berbisik dewi nanya didekat telingaku, semua badanku jadi merinding. Bibirnya ditempelkan ke telingaku. Anjrriiiiittttt……, saya gak dapat ngomong apa-apa. dengan tidak menunggu jawabanku tangannya menarik tangan kiriku, ditempelkan ke toketnya. Gak terlampau besar sih, tanganku dibimbing buat bikin gerakan mengusap serta meremas. sehabis saya dapat gerak sendiri, tanganku dilepaskan. setelah itu tangan kanan Dewi menelusup kedalam kaosku, meremas serta memilin-milin putingku. Badanku kayak kejang seluruh jadinya.
“Mas, mau kan setara Dewi? Satu malam ini saya milikmu… masss” suaranya mendesah ditelingaku. Mulutnya memagut bibirku, lidahnya liar masuk kemulutku. sedangkan saya mendesah-ndesah keenakan (pengalaman pertama …) tanganku makin aktif meremas toketnya. Tangan Dewi setelah itu membuka sebagian kancing baju dinasnya, ehhh… nyatanya masih adanya kaos dalam. Kaos dalam dia sibakkan ke atas, setelah itu BH juga dia sibakkan ke atas. Tanganku ditarik lagi untuk meremas-remas toketnya, saya mulai bersemangat.
Tangan Dewi menelusup ke celanaku, ****** yang udah bengkak diremas-remas…, ahhhhhh. Ubun-ubun kayak mau meledak. sedangkan Dewi terus memagut seisi mulut serta lidahku. Perlhan kaosku dinaikkan keatas, bibir Dewi setelah itu pindah menjelajahi dadaku. Lidahnya menjilati putingku…. Huuuuuhhhhh, bersetara dengan sesekali berasa gigitan-gigitan kecil yang kerap membuat saya kaget. berasa semua dadaku disapu lidahnya,. rasanya nyaman-nyaman gimana gitu, lidahnya mulai turun menjilati pusarku. Karuan aja saya mengelinjang kesana-kemari.
Perlahan tangannya membuka risluting celanaku, diturunkan sebatas lutut. Didalam cd, ****** ini mulai berasa berdesir-desir, sedangkan Dewi dengan buas menciumi batang kejantananku. tidak lama kemudian, cd ku dilorotkan sebatas lutut juga.
“Mas, burungnya lumayan besar ya. emmm” bersetara dengan tangannya mengelus serta meremas-remas batangku “Uhhhh…, emang besar ya mbakkk???” tanyaku bersetara dengan merem melek.
“Nggak terlampau besar sih, tetapi pas segini nih…”
Dewi menjawab bersetara dengan tangannya mulai mengocok Penis. “Massss…,. burungnya saya emut yaa??” Agen BandarQ
“Iya mbak…”. saya udah gak konsen, Dewi lantas mulai mengulum kepala serta batang burungku pelan-pelan. Lembut banget, tangan kananku dengan gemas meremas-remas rambutnya yang pendek, rapi serta hemmmm…,. amat wangi. serta tangan kiriki meremas toket dibalik baju dinasnya…, kenyal banget Semakin lama kulumannya makin cepat, saya makin menggelinjang serta kelojotan “Ohhhh…, Wii,. Dewiii,. sudahhhh…, sudahhh, saya nggak tahannnnn” saya menceracau sejadi-jadinya.
Baru pertama kali diemut, setara cewk manis lagi…. Wahhhh betul juga, pangkal batangku mulai berasa senut-senut “Dewiii,. ohhh gak tahan mbakkk…” senut-senutnya makin kencang serta akhirnya berasa adanya sebuah menggelegak… crottt,. crottt. Spermaku keluar didalam mulut Dewi.
Tapi…,. aduhhhh Dewi nggak melepas batang burungku, tetap dikulum-kulum serta disedot. berasa bukan enak yang sekarang, tapi jadi geli gak tertahan “sudah mbakkk…, geli aku”. bersetara dengan tanganku berupaya melepas kepala Dewi dari burungku. tidak berapa lama ia melepas mulutnya dari burungku…, uhhhhhh. semua tubuh lemas serasa tidak bertulang. Dewi tersenyum melihatku, kulihat mulutnya sedikit mengecap-ngecap “Ehhh mbak, spermaku mbak telan ya??” tanyaku.
“Iya, nggak papa kok. bugar tuh, rasanya emang agak asin sihh. Lagian alih alih nyemprot kemana-mana, dapat idap macem-macem tuhh…”. Dewi menjawab bersetara dengan tersenyum genit. Tangannya mulai bergerilya lagi mengejar batang burungku yang telah mulai mengkerut. Dipegang serta mulai dielus lagi…, saya masih menggelinjang geli…, tetapi lama-lama mulai berasa hangat serta enak lagi. Mulutnya kembali memagut mulutku, kami berciuman dengan ganas. saya mulai dapat mengimbangi permainannya.
“Mas, sehabis ini giliranku yang dikasih kenikmatan ya?” bersetara dengan nafasnya mulai tersengal-sengal
“Ya mbak, saya puasin mbak dehh” tanganku dibimbing buat ikut melepas celana dinas coklat miliknya. saya plorotkan hingga sebatas lutut. Tampak celana dalam warna hitam yang menutupi gundukan. Nggak sabar sekalian saya plorotin celana dalamnya. Terlihat jembut tebal menghiasi gundukan daging. Tanganku mulai mengusap serta berupaya menyibak jembutnya, menelusuri sebuah layaknya yang adanya di situs-situs porno.
Dengan lembut tangan Dewi membimbing tanganku, serta mengarahkan mulutku kea rah memeknya. hanya pasal celana hanya dilorot sebatas lutut, tersebutkan agak susah buat sampai ke memeknya. Akhirnya lidahku bisa menjangkau memeknya, kujilat dikit-dikit serta berasa agak basah (hihihi…, agak bau keringat ya,. nggak papa). Dewi mulai mendesah lirih, saya tambah ritmenya “Masss…, ayo masukin aja ya…, udah nggak tahan nih”. Dewi bersuara lirih.
“Ya mbak” saya kembali berdiri serta bersiap dengan burungku. tetapi saya kebingungan, dengan posisi celanaku yang sebatas lutut serta Dewi yang juga setara kami berdua keliatannya sama-sama bingung “Mbak…, masukinnya gimana nih??”
“Ehh,. iya ya mas…,. gimana kalau dari belakang saja? saya agak nungging ya…”
“Ya deh,. terserah mbak. saya masih bingung nih”. lantas Dewi berbalik serta posisi merangkak, kedua pahanya direnggangkan sehingga memeknya sedikit tampak membuka “Sini mas, masukkan…, tusuk ke yang sini yaa…” tangannya menjangkau serta memegang batangku, ditarik pelan-pelan kearah lubang memeknya yang agak basah. sejenak kemudian, kepala burungku digesek-gesekkan ke memeknya, enak sekali…
Aku mulai sedikit memaksa batang burungku kelubang memeknya. Pelan-pelan, batangnya mulai ambles kedalam memek. Tanganku mulai meremas-remas pantat Dewi…. (gila, bulat banget nih pantat polwan, kenceng banget lagi. Banyak work out kali ya?). kadang tanganku menyusup kedalam baju dinasnya serta meremas-remas toketnya dan memilin putting susunya. Dewi mendesah-ndesah keenakan.
“Gimana masss??? Enakkk?… terus mas maju mundur aja…” “Ya mbak, enak. Mbak seksi banget yahh, udah langsing pantatnya montok lagi” pujiku jujur
“Ahhh mas, dapat aja. Burung mas juga nikmat kok…, kuat banget, padahal baru keluar habis-habisan lho tadi…” godanya genit. “gimana mas perasaannya nggoyang polwan??”
“Ehhh…, agak deg-degan juga…”sambil pinggulku memaju mundurkan batang didalam memeknya. bersetara dengan mataku lihat pukul dinding, 2230. tanganku makin familiar dengan lekuk-lekuk badan Dewi. Pundak Dewi setelah itu merendah, pantatnya kini benar-benar nungging, nafasnya mulai memburu tidak teratur
“Ahhhh… mass…, enakkkkk, terusss” tubuhnya mengeliat-geliat, sesekali tampak pantat bulatnya mengejang. “ohhhh…. Ohhhhh…,. ahhhhhhhh” Tampak semua tubuh Dewi mengejang sebagian saat serta setelah itu mengendur pelan-pelan “Aku dah orgasme mass…,. ayo mas terus aja sampe keluar” matanya sayu tetapi mengerling manja ke arahku. “Mau ganti gaya ya mas?? Spooning aja ya? Mas pasti tau dehh… yukk”
“Ya mbak” saya pelan-pelan rebah bersama Dewi. Posisi spooning sekarang, saya peluk Dewi dari belakang bersetara dengan sku sodokkan burungku berulang-ulang serta sekuat tenaga “ahh…, ahhh…, ahhh” Dewi menjerit pelan, saya terus memompa
“Ahhhh mbakkk…, akuu keluarrrrr…” tubuhku mengejang serta crott…crottt. Spermaku keluar buat kedua kalinya… Pelukanku ke Dewi bagai mencengkeram sampai Dewi sepertinya susah bernafas “masss…,. puas ya” ucapnya lembut serta manja…, saya cuma mengangguk bersetara dengan tersenyum. saya melirik pukul dinding,. telah pukul 2315 “Ada apakah sih mas, kok lihat jam??? Nggak suka ya?” Dewi merengut
“nggak mbak,. tetapi udah hamper pukul setengah dua belas, temenku yang aplusan jaga bentar lagi dating” jelasku
“Ohhh… kirain”. senyumnya manja setelah itu kepalanya menoleh ke wajahku serta mulai memagut mulutku lagi. “ya udah…, kita beres-beres dulu yuk”
Aku melepas batangku yang mulai lemas dari memeknya, kuambil tisu buat menahan serta membersihkan cairan disekitar memeknya “Makasih ya mas” bersetara dengan dia merapikan kembali seragam polwannya. Merapikn lagi rambutnya yang pendek…, saya suka sekali melihatnya “Mbak cantik banget dehhh”
“ahhh mass…,. makasih juga. Sama-sama, saya juga amat menikmati ini kok. Kalau dapat lain kali kita ketemuan lagi…, saya percaya kamu kok” balasnya masih dengan nada manja. “Ehh…, boleh minta nomer hp ya mas…, agar dapat ketemuan lagi”
“Tentu mbak, mbak baik banget. Perjakaku diambil mbak lhooo…”. saya sedikit tersipu
“Ohhh…, maaf ya. Habis saya pngen banget sihhhh… semoga kamu suka serta nggak kapok” sehabis rapi, dia memakai sepatu serta mau membayar internet
“ndak usah mbak,. ini bayarannya telah amat berlebih kok” jawabku
“Ahhh… yaudah. Makasih ya ”. sehabis tukar menggantikan nomer hp, Dewi membuka pintu serta menyempatkan kissbye yang
saya bales dengan lebih mesra Dan dari ketika itu kadang-kadang saya ketemuan dengan Dewi diberbagai tempatBeberapa. minggu sehabis itu Dewi bercerai dengan suaminya. Hubunganku dengan Dewi hingga tahun 2004. Tahun itu dewi udah memiliki suami baru, seorang perwira polisi. saya ndak berani ketemuan lagi, serta Dewi kayaknya kini betul-betul sayang setara suaminya. saya turut bersyukur saja.
ZumaQQ Agen Bandarq Domino 99 Bandar Poker Online Terpercaya
Yang Merupakan Agen Bandarq, Domino 99, Dan Bandar Poker Online Terpercaya di asia hadir untuk anda semua dengan games - games menarik dan bonus menarik untuk anda semua
Bonus yang di berikan ZumaQQ :
* Bonus rollingan 0.5% setiap minggunya
* Bonus Refferal 10% + 10% seumur hidup (5% X-tra untuk and apara pencari bonus reff di indonesia)
* Dan masih banyak bonus menarik laen nya yang bisa anda dapatkan di ZumaQQ
Games Yang di Hadirkan ZumaQQ :
* Poker Online
* BandarQ
* Domino99
* Bandar Sakong
* Sakong
* Bandar66
* AduQ
* Sakong
Info Lebih lanjut Kunjungi :
Website :ZumaQQ
BBM : E316C245
FB : @AgenBandarQTerpercaya
Twitter :@ QqZuma
Blog : https://zumaqiuqiu.wordpress.com
Post a Comment